Selasa, 25 Maret 2014

Mengidentifikasi Negara Berkembang dan Negara Maju

Berdasarkan ciri - ciri negara berkembang dan negara maju yang telah diuraikan di depan, maka kalian dapat membedakan antara negara berkembang dan negara maju. Hal yang harus kalian ingat adalah tidak semua negara yang memiliki pendapatan perkapita tinggi dapat digolongkan sebagai negara maju, namun harus diperhatikan pula aspek - aspek lain sebagai karakteristik atau ciri - ciri negara maju seperti yang telah diuraikan di depan. Salah satu contohnya adalah Uni Emirat Arab. Negara tersebut memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan pemenuhan kebutuhan masyarakatnya sampai pada tingkat kebutuhan sekunder bahkan tersier. Akan tetapi, negara ini masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Hal ini dikarenakan masih adanya aspek - aspek lain yang menunjukkan ciri - ciri negara berkembang di Uni Emirat Arab, antara lain, masih banyaknya penduduk yang tinggal di daerah pedesaan, penyokong perekonomian masih didominasi barang mentah (minyak mentah) dan bukan barang produksi, belum mampu mengolah sumber daya yang ada secara maksimal menjadi barang hasil produksi, serta memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bangsa - bangsa Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris dalam mengelola minyaknya. Ketidakseimbangan antara jumlah faktor produksi dengan teknologi yang dikuasai inilah yang menyebabkan  penggunaan modal dan tenaga kerja belum dapat digunakan secara maksimal. Lain halnya dengan Singapura. Meskipun negara ini relatif kecil, namun memiliki tingkat pendapatan perkapita yang tinggi, lebih dari 80% penduduknya tinggal di daerah perkotaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh sektor perdagangan dan jasa, serta komoditas ekspor didominasi barang - barang hasil produksi. Hal - hal tersebut menjadikan Singapura tergolong sebagai negara maju.
Berdasarkan ciri - ciri negara maju dan negara berkembang tersebut, Michael Todaro dalam bukunya yang berjudul Perkembangan Ekonomi Negara - Negara Berkembang membagi wilayah negara - negara di dunia ini menjadi dua kawasan, yaitu kawasan Utara untuk menyebut negara - negara maju dan kawasan Selatan untuk menyebut negara - negara berkembang. Dalam perkembangannya, adanya tahapan perkembangan suatu negara telah menggeser pola tersebut. Pada kenyataannya, terdapat negara di kawasan Selatan yang dapat dikategorikan sebagai negara maju berdasarkan kondisi fisik, sosial budaya, ekonomi, dan penguasaan iptek yang dimilikinya. Negara - negara di wilayah Selatan yang dapat dikategorikan negara maju, yaitu Australia dan Selandia Baru. Berdasarkan peta berikut, terlihat bahwa mayoritas negara maju pada umumnya terletak di belahan bumi Utara (di sebelah atas garis hitam), antara lain, negara - negara di kawasan Eropa, Asia bagian Utara, Asia Timur, dan Amerika Utara, sedangkan negara - negara maju di belahan bumi Selatan adalah Australia dan Selandia Baru. Adapun negara - negara berkembang pada umumnya berada di sebelah Selatan dari negara - negara maju (di sebelah bawah garis hitam) tersebut, antara lain di sebagian besar wilayah Asia, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Satu - satunya negara yang tidak dapat digambarkan/ditunjukkan sebagai negara maju pada peta berikut adalah Singapura karena wilayahnya terlalu kecil dan dikelilingi oleh negara - negara yang sedang berkembang.





Contoh Profil Singkat Negara Maju dan Negara Berkembang

Sebagai tambahan informasi bagi kalian, berikut akan disajikan beberapa contoh profil singkat tentang negara maju dan negara berkembang. Perhatikan profil singkat negara - negara berikut dengan seksama!

Contoh Profil Negara Maju

Jepang

Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya di sebelah Timur daratan Semenanjung Korea. Secara astronomis, Jepang berada antara 30°LU - 46°LU dan 128°BT - 179°BT. Luas negara ini sekitar 377.837 km² dengan jumlah penduduk mencapai 127.333.000 jiwa. Berdasarkan kedua indikator tersebut, rata-rata kepadatan penduduk Jepang sekitar 323 jiwa/ km². Sebagai negara kepulauan, Jepang memiliki beberapa pulau besar sebagai pulau utama, yaitu Honshu (pulau terluas sekaligus letak ibukota Jepang, Tokyo), Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku. Selain itu, terdapat lebih dari 3.000 pulau kecil yang mengelilinginya. Di bidang perekonomian, Jepang banyak memegang peran penting, pendapatan perkapitanya yang tinggi (mencapai 31.410 US dollar) serta kestabilan mata uangnya mengantarkan Jepang sebagai salah satu negara maju di kawasan Asia. Di percaturan dunia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan mendapat julukan “Macan Asia” karena kemampuan negara - negara tersebut dalam memperkukuh pengaruh perekonomiannya di kawasan Asia.

Berikut ini beberapa bentuk kemajuan Jepang di berbagai bidang :
Kemajuan Di Bidang Pertanian
Daratan Jepang banyak terdapat gunung dan pegunungan, sehingga topografinya relatif kasar. Kondisi ini menyebabkan Jepang memiliki luas wilayah pertanian yang tidak begitu luas, yaitu hanya ± 16% dari seluruh wilayah daratannya. Akan tetapi, meskipun luas wilayah pertaniannya relatif sempit, Jepang ternyata mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Hal ini dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah dan berinovasi di bidang pertanian, terutama dalam pemanfaatan teknologi dalam menciptakan varietas - varietas baru unggulan, pupuk, alat - alat pertanian dan obat - obatan. Hasil - hasil pertanian Jepang antara lain padi, kentang, jagung, sayur - sayuran, teh, jeruk, dan apel.



Kemajuan Di Bidang Perikanan dan Peternakan
Ikan merupakan bahan makanan kegemaran mayoritas penduduk Jepang. Oleh karena itulah pemenuhan akan konsumsi ikan (terutama ikan laut) di Jepang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh adanya pertemuan arus hangat dan arus dingin (Kurosyiwo dan Oyasyiwo) di perairan Jepang yang kaya akan ikan. Hasil - hasil perikanan Jepang meliputi ikan salmon, makarel, tuna, hiu, haring, dan paus. Kesemuanya itu sebagian dikonsumsi langsung dan sebagian lagi diolah sebagai makanan kaleng. Adapun peternakan yang banyak berkembang di Jepang adalah peternakan babi, ayam, dan sapi.

Kemajuan Di Bidang Industri
Jepang merupakan negara industri besar. Bahkan saat ini Jepang menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat sebagai negara industri besar di dunia. Produk industri Jepang telah tersebar ke berbagai pelosok dunia. Produk - produk tersebut meliputi produk permainan, barang elektronik, mobil/otomotif, obat - obatan/bahan kimia, tekstil, bahan makanan olahan, semen, kertas dan barang cetakan, kamera, dan alat transportasi. Bahkan, saat ini hasil industri otomotif Jepang merupakan hasil industri otomotif terbesar dunia. Hasil pembangunan negara Jepang di bidang industri ini sangat luar biasa, mengingat Jepang miskin sumber bahan mineral, sehingga sebagian besar bahan baku industri tersebut diimpor dari negara lain, termasuk dari Indonesia.

Kota - Kota Utama Jepang
  1. Tokyo, merupakan ibukota Jepang, sekaligus sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan bertaraf internasional.
  2. Osaka, merupakan kota terbesar kedua Jepang, sekaligus sebagai pusat industri tekstil.
  3. Nagoya, merupakan pusat industri pesawat terbang, otomotif, lokomotif, dan industri besar lainnya. Keberadaan kota ini oleh orang Jepang dianggap sebagai “ibukota” Jepang di wilayah tengah.
  4. Kyoto, merupakan ibukota Jepang hingga tahun 1868, kota ini sekarang berkembang sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
  5. Ginza, merupakan pusat hiburan, bisnis, dan perdagangan bertaraf internasional.








Amerika Serikat

Amerika Serikat merupakan negara benua yang terletak di kawasan Benua Amerika Utara, tepatnya di antara 24°33’LU - 70°23’LU dan 112°BB - 66°BB. Luas negara ini mencapai 9.826.630 km² dengan jumlah penduduk sekitar 293.027.570 jiwa. Berdasarkan perbandingan luas wilayah dengan jumlah penduduknya, maka rata - rata kepadatan penduduk Amerika Serikat hanya sekitar 32 jiwa/km². Kepadatan penduduk ini pada umumnya berada di kawasan perkotaan, terutama di kota - kota wilayah pantai Timur dan pantai Barat.

Di bidang perekonomian, Amerika Serikat banyak memegang peran penting, bahkan dapat dikatakan mendominasi, terutama terhadap negara - negara yang sedang berkembang. Dengan pendapatan perkapita mencapai 36.010 US dollar dan kestabilan mata uangnya, Amerika Serikat mampu memosisikan diri sebagai negara maju. Berikut ini beberapa bentuk kemajuan Amerika Serikat.

Kemajuan Di Bidang Pertanian
Sebagai negara kontinental, Amerika Serikat mempunyai lahan yang masih sangat luas, bahkan dapat dikatakan hampir 47% lahan di Amerika Serikat masih digunakan untuk lahan pertanian. Dalam pelaksanaannya, lahan - lahan tersebut dikonsentrasikan dalam beberapa produk unggulan, seperti berikut ini.

  1. Kawasan lahan gandum yang disebut wheat belt, dapat dibedakan atas gandum musim dingin (winter wheat) yang terletak di daerah Kansas dan gandum musim semi (spring wheat) yang terletak di Montana, North Dakota, dan South Dakota.
  2. Kawasan lahan kapas yang disebut cotton belt dan merupakan penghasil kapas terbesar di dunia, terdapat di Texas, Alabama,
  3. Georgia, dan Lousiana.
  4. Kawasan lahan jagung yang disebut corn belt, terletak di daerah Ohio, Iowa, Minnesotta, Missouri, dan Indiana.
Selain pola pertanian per kawasan tersebut, Amerika Serikat juga mengembangkan pertanian secara umum, seperti perkebunan tembakau di Tennesse dan Virginia, perkebunan tebu di muara Sungai Mississippi, serta sayuran dan buah - buahan.

Kemajuan Di Bidang Peternakan dan Perikanan
Peternakan sangat maju dan telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat banyak memiliki area padang rumput (praire) yang sangat luas. Adapun hewan ternak utama adalah sapi, kuda, biri - biri, babi, dan unggas. Hasil ternak utama adalah daging, kulit, wol, susu, dan telur. Adapun perikanan diusahakan secara besar - besaran di wilayah Samudra Atlantik.

Kemajuan Di Bidang Pertambangan
Bidang pertambangan merupakan salah satu kegiatan yang telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Dengan kemampuan sumber daya manusia dan peralatan modern yang dimilikinya, Amerika Serikat mampu mengolah sendiri kekayaan alamnya. Berikut ini beberapa bahan mineral utama di Amerika Serikat.

  1. Batubara; merupakan bahan tambang mineral terbesar di Amerika Serikat. Lokasi penambangannya membentang dari Alabama hingga Pensylvania.
  2. Minyak bumi; cadangan minyak bumi Amerika Serikat juga tergolong besar, daerah pertambangannya tersebar di Ohio, Texas, Oklahoma, Pensylvania, dan California.
  3. Bijih besi; banyak diusahakan di sepanjang Pegunungan Mesabi (Mesabi Range) di dekat Danau Superior.
  4. Emas; terdapat di Nevada, Sacramento, dan Colorado.
  5. Tembaga, timah, dan bouksit; banyak diusahakan di Arkansas, Arizona, dan Montana.
Kemajuan Di Bidang Perindustrian
Perindustrian telah berkembang dan bahkan saat ini dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian di Amerika Serikat. Berikut ini beberapa industri besar di Amerika Serikat.

  1. Industri baja di Pittsburgh, Chicago, Birmingham, dan Cleveland.
  2. Industri kilang minyak di Texas dan Oklahoma.
  3. Industri tembaga di Montana.
  4. Industri tekstil di Georgia dan Carolina.
  5. Industri pesawat terbang, mobil, dan peralatan militer di Seatle dan Los Angeles.
  6. Industri mesin pertanian di Waterivo.
  7. Industri wol dan sutra di Pensylvania, Massachussets, New Jersey, dan South Carolina.
Kemajuan Di Bidang Perdagangan
Sebagai negara yang menganut paham ekonomi kapitalis dan perdagangan bebas, bidang perdagangan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hampir semua negara di dunia ini menjalin hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat mengekspor mesin - mesin, otomotif, pesawat terbang, barang elektronika, bahan - bahan makanan dan minuman olahan, persenjataan, alat-alat kedokteran, bahan-bahan kimia, dan obatobatan, serta masih banyak lagi. Adapun impor Amerika Serikat terutama berasal dari negara - negara sedang berkembang berupa bahan - bahan baku industri, seperti minyak dan gas, kayu, kopi, gula, karet, dan berbagai bahan baku industri lainnya.

Kota - Kota Utama di Amerika Serikat
Sebagai negara maju yang sangat dominan di percaturan dunia, Amerika Serikat memiliki banyak kota terkenal. Beberapa kota terkenal
tersebut, antara lain berikut ini.

  1. Washington, D.C., merupakan pusat kendali pemerintahan Amerika Serikat sekaligus letak istana kepresidenan.
  2. New York, merupakan kota terbesar sebagai pusat perdagangan dunia, di kota ini berdiri gedung pusat perdagangan dunia (World Trade Center Building/WTC) dan pusat pasar bursa dunia (The New York Stock Exchange/NYSE). Di kota ini juga terdapat markas besar PBB.
  3. Los Angeles, merupakan kota terbesar kedua dan berperan sebagai kota pusat industri perakitan, komunikasi, keuangan, dan busana. Lalu lintas pelabuhan udaranya merupakan yang terpadat di Amerika Serikat. Kota ini juga merupakan pusat industri pesawat terbang dan perlengkapan militer.
  4. Chicago, merupakan kota terbesar ke tiga. Kota ini dikenal sebagai pusat pemotongan hewan ternak, pusat pengecoran logam dan baja, produsen alat-alat kedokteran, perlengkapan perkeretaapian, sabun, cat, kosmetika, mesin - mesin industri, dan perlengkapan olah raga.
  5. Philadelphia, pusat industri kimia, obat - obatan, pengolahan makanan, dan barang-barang cetakan. Kota ini juga terkenal karena kemajuannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mengantarkan Philadelphia sebagai kota pusat industri kesehatan utama di Amerika Serikat.

Negara Maju

Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan phosphorus) tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status 'maju'. Pengamat dan teoritis melihat alasan yang berbeda mengapa beberapa negara (dan lainnya tidak) menikmati perkembangan ekonomi yang tinggi. Banyak alasan menyatakan perkembangan ekonomi membutuhkan kombinasi perwakilan pemerintah (atau demokrasi), sebuah model ekonomi pasar bebas, dan sedikitnya atau ketiadaan korupsi. Beberapa memandang negara kaya menjadi kaya karena eksploitasi dari negara miskin di masa lalu, melalui imperialisme dan kolonialisme, atau di masa sekarang, melalui proses globalisasi.

Beberapa negara maju Organisasi seperti Bank Dunia, IMF dan CIA, biasanya setuju bahwa sekelompok negara maju termasuk :
Anggota Uni Eropa:
Austria
Jerman
Belanda
Belgia
Yunani
Portugal
Denmark
Irlandia
Spanyol
Finlandia
Italia
Swedia
Prancis
Luxemburg
Inggris
Negara non-UE:
Andorra
Norwegia
Islandia
San Marino
Liechtenstein
Swiss
Monako
Vatikan
Negara bukan Eropa:
Australia
Jepang
Kanada
Selandia Baru
Korea Selatan
Singapura
Hong Kong
Taiwan
Israel
Amerika Serikat
'

Negara Berkembang

Negara berkembang adalah sebuah negara dengan rata - rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Istilah ini mulai menyingkirkan Dunia Ketiga, sebuah istilah yang digunakan pada masa Perang Dingin. Perkembangan mencakup perkembangan sebuah infrastruktur modern (baik secara fisik maupun institusional) dan sebuah pergerakan dari sektor bernilai tambah rendah seperti agrikultur dan pengambilan sumber daya alam. Negara maju biasanya memiliki sistem ekonomi berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menahan sendiri.
Penerapan istilah 'negara berkembang' ke seluruh negara yang kurang berkembang dianggap tidak tepat bila kasus negara tersebut adalah sebuah negara miskin, yaitu negara yang tidak mengalami pertumbuhan situasi ekonominya, dan juga telah mengalami periode penurunan ekonomi yang berkelanjutan.

Negara Berkembang dan Negara Maju


*NEGARA BERKEMBANG & NEGARA MAJU*
1.      -Negara berkembang adalah negara-negara yang baru saja meraih kemerdekaan dari negara-negara maju atau  negara yang rakyatnya itu memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan.
2.      -Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi.
3.      Indikator Negara berkembang & Negara maju :
*Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara.
*Jumalah Penduduk Miskin
Suatu negara dikatakan makmur atau sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin berjumlah sedikit saja.
*Tingkat pengangguran
Pada umumnya di negara maju tingkat penganggurannya itu rendah. Sebaliknya di negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya itu tinggi.
*Angka kematian bayi dan ibu melahirkan
Di negara maju umumnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan rendah sedangkan di negara berkembang angka kematian bayi dan ibu melahirkan relatif tinggi.
*Angka Melek Huruf
Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis. Suatu negara dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya rendah.
*PENGANGGURAN*
1.      Pengangguran adalah adalah golongan angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru.
2.      Jenis-jenis pengangguran :
*Menurut sebab terjadinya :
-Pengangguran siklis/konjungtur adalah pengangguran yang disebabkan oleh siklus ekonomi atau merosotnya kegiatan perekonomian.
- Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
-Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan atau kemajuan teknologi dalam berproduksi.
-Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu.
-Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan adanya pergantian atau perubahan musim.
-Pengangguran deflasioner adalah pengangguran yang disebabkan karena lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja.
-Pengangguran voluntary/sukarela adalah pengangguran yang disebabkan adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja tetapi dengan sukarela tidak bekerja, sebab ia memperoleh penghasilan dari harta/kekayaan mereka.
* Menurut Sifatnya :
-Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
-Setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan.
-Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
3.      Cara mengatasi pengangguran dalam peran pemerintah adalah dengan cara membuka proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTA, PLTU, dan lain-lain. Sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsug maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta. Tujuan pemerintah dalam mengatasi pengangguran yaitu untuk menyediakan lowongan pekerjaan baru, meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat memperbaiki kesamarataan pembagian pendapatan.
 
 

10 Negara Terkaya di Dunia



Berikut Peringkat 10 negara terkaya di dunia :
1. Qatar

Jika kekayaan adalah kekuatan, maka orang-orang Qatar mempunyai beberapa otot yang harus serius dilenturkan. Berlokasi di Teluk Persia Emirat dengan 1,7 juta warga ini, Qatar tercatat sebagai negara terkaya di dunia.
Qatar harus berterima kasih kepada harga minyak yang melambung tinggi dan besarnya cadangan gas alam yang mereka miliki. Dengan menyesuaikan daya beli, Qatar mencatat produk domestik bruto per kapita diperkirakan lebih dari US$ 88.000 untuk tahun 2010.
Qatar mempunyai cadangan gas alam terbesar ke-3 di dunia, dan sebagian besar sudah diinvestasikan dalam infrastruktur untuk mencairkan dan mengekspornya.
2. Luxemburg

Urutan ke-2 adalah Luxembourg sang “ikan kecil perkasa”. Dengan daya beli PDB per kapita diatas US$ 81.000. Negara dengan warga yang hanya mencapai setengah juta ini menjadi pusat keuangan di paruh kedua abad ke-20. Sebagian berkat kerahasiaan hukum perbankan yang sangat ketat dengan reputasi atas “surga nya pajak”.
3. Singapura
Diikuti oleh Singapura di nomor 3 yang negaranya digerakkan oleh sektor teknologi, manufaktur dan finansial. Pendapatan per kapita masyarakatnya sebesar hampi US$ 56.700.
4. Norwegia

Di Norwegia, yang menempati peringkat ke-4, jumlah pendapatan dari minyak bumi yang sebagian besarnya adalah hasil ekspor dan merupakan kontribusi utama bagi negara ini. Disesuaikan PDB per kapita, Norwegia mencatat PDB per kapita yang hampir mencapai US$ 52,000. Negara tersebut juga merupakan salah satu negara ekspotir gas terbesar.
5. Brunei

Sementara itu, Brunei yang terletak di Pulau kalimantan, menuai manfaat dari minyak bumi dan ladang gas alam yang sangat luas dan masuk di peringkat ke-5. PDB per kapita-nya lebih dari US$48,000.
6. Uni Emirat Arab

Salah satu negara penghasil minyak terbesar ini menempati posisi ke-6 sebagai negara terkaya di dunia. Forbes memilih Uni Emirat Arab karena memiliki PDB per kapita yang mencapai US$ 47.439
7. Amerika Serikat

Salah satu negara terbesar di dunia ini menempati posisi ke-7 jajaran negara terkaya. Negara yang dipimpin Presiden Barrack Obama ini memiliki PDB per kapita yang mencapai US$ 46.860
8. Hong Kong

Negara yang memiliki 3 pulau ini terkenal dengan bandar udara yang cukup modern. Forbes menempatkan Hong Kong di posisi ke-8 dengan PDB per kapita yang mencapai US$ 45.944
9. Swiss

Swiss merupakan negara Eropa tengah yang berbatasan dengan Jerman, Perancis, Italia dan Austria. Forbes menempatkan Swiss di posisi ke-9 dengan memiliki PDB per kapita yang mencapai US$ 41.950
10. Belanda

Negara kincir angin ini memiliki PDB per kapita yang mencapai US$ 40.973. Belanda menempati posisi paling buncit 10 negara terkaya di dunia.

Sistem dan Siklus Anggaran Negara


Pengertian Anggaran Negara
“Anggaran negara adalah suatu pernyataan tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam suatu periode di masa depan, serta data dari pengeluaran dan penerimaan yang sungguh-sungguh terjadi di masa yang lalu” (John F. Due:1975)
Anggaran negara, gambaran dari kebijaksanaan pemerintah yang dinyatakan dalam ukuran uang, berupa kebijaksanaan pengeluaran untuk periode di masa depan maupun penerimaan untuk menutup pengeluaran pemerintah tersebut. Dari anggaran negara dapat diketahui realisasi pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah di masa lalu. Dapat diketahui pula tercapai atau tidaknya serta maju atau mundurnya kebijaksanaan yang hendak dicapai.
Anggaran negara bukan hanya sekadar laporan keuangan, namun juga laporan kebijakan yang diambil. Anggaran negara menggambarkan suatu dokumen politik negara.
Fungsi Anggaran Negara
  • Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam mengelola negara.
  • Alat pengawas bagi masyarakat terhadap kebijaksanaan yang diambil pemerintah dan kemampuan pemerintah dalam melaksanakannya.
.: Di Indonesia, anggaran terpakai 40-50% hanya dalam waktu 2 bulan. Ada prinsip bahwa anggaran tersebut haruslah dihabiskan. “SO, WHAT DO YOU DO AFTER KNOW IT??” :(
Sistem-Sistem Anggaran Negara
  • Sistem Anggaran Tradisional (sistem anggaran berdasarkan objek pengeluaran), titik berat perhatian pada segi pelaksanaan dan pengawasan atau lebih menekankan di segi administrasi saja, yang meliputi: penyusunan anggaran, pengesahan oleh lembaga yang berwenang, pembelanjaan, pembuatan laporan, dan pertanggungjawaban kas.
  • Sistem Anggaran Kinerja, dititikberatkan pada segi pengendalian anggaran. Sasaran yang hendak dicapai harus dirumuskan terlebih dahulu dengan jelas, barulah jumlah biaya yang ditetapkan. Adapun keterbatasan sistem ini, yaitu terbatasnya tenaga ahli dalam bidang anggaran dan akuntansi yang dimiliki, kegiatan dan jasa umumnya tidak dapat segera diukur (per unit output maupun biaya per unit), klasifikasi rekening pemerintah berdasarkan anggaran bukan akuntansi biaya.
  • Sistem Anggaran Program, meliputi tahap-tahap berupa: perencanaan, penyusunan program, penyusunan anggaran, pengendalian (pengawasan dan penilaian). Indonesia mengarah ke sistem ini.
.:Sistem Perencanaan Pembangunan di Indonesia (UU no.25/2004):
>Penyusunan rencana: Rencana Pembangunan Jangka Panjang (UU no.17/2007), Rencana pembangunan Jangka Menengah (Perpres no.5/2010).
>Penyusunan program: Rencana kerja pemerintah (Perpres no.54/2012).
> Penyusunan anggaran: APBN (UU no.19/2012), Pengendalian (UU no.15/2004)
Siklus APBN
  1. Penyusunan rancangan anggaran oleh pemerintah: 11 Maret-16 Agustus.
  2. Pengesahan RAPBN menjadi APBN oleh DPR: 16 Agustus-31 Desember.
  3. Pelaksanaan APBN: 1 Januari-31 Desember.
  4. Pertanggungjawaban APBN: 1 Jnuari-31 Maret.
Siklus Dalam Pelaksanaan Anggaran

Tahun anggaran meliputi masa satu tahun mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun yang bersangkutan. APBN dalam satu tahun anggaran meliputi:

1.       Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih;
2.       Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih;
3.       Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui Rekening Kas Umum Negara dengan menggunakan sistem giral.

Secara garis besar, tahap-tahap siklus anggaran dapat digambarkan sebagai berikut:


  1. Penyusunan RAPBN oleh pemerintah;
  2. Penyampaian RAPBN kepada DPR/pengesahannya;
  3. Pelaksanaan APBN oleh pemerintah;
  4. Pengawasan pelaksanaan APBN oleh BPK;
  5. Pertanggungjawaban/Perhitungan Anggaran Negara (PAN);
  6. Persetujuan RUU PAN menjadi UU PAN oleh DPR.


Berdasarkan fungsinya, penganggaran pemerintah mempunyai tiga fungsi utama yaitu:
1.      Stabilitas fiskal makro,
2.      Alokasi sumber daya sesuai prioritas, dan
3.      Pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien.

Untuk mencapai tujuan penganggaran ini, dilakukan dengan tiga pendekatan baru dalam penyusunan sistem penganggaran yaitu:


  1. Penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah. Kerangka pengeluaran jangka menengah digunakan untuk mencapai disiplin fiskal secara berkelanjutan. Kementerian negara/lembaga mengajukan usulan anggaran untuk membiayai program dan kegiatan dalam tahun anggaran yang direncanakan dan menyampaikan prakiraan maju yang merupakan implikasi kebutuhan dana untuk pelaksanaan program dan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya. Prakiraan maju yang diusulkan kementerian negara/lembaga disetujui oleh presiden dalam keputusan presiden tentang rincian APBN untuk menjadi dasar bagi penyusunan usulan anggaran kementerian negara/lembaga pada tahun anggaran berikutnya setelah tahun anggaran yang sedang disusun.

  2. Penerapan penganggaran terpadu. Penyusunan anggaran terpadu dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan kementerian negara/lembaga untuk menghasilkan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) dengan klasifikasi anggaran belanja menurut organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja.

  3. Penerapan penganggaran berbasis kinerja (ABK). Penerapan penyusunan anggaran berbasis kinerja menekankan pada ketersediaan rencana kerja yang benar-benar mencerminkan komitmen kementerian negara/lembaga sebagai bagian dari proses penganggaran. Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan. Tingkat kegiatan yang direncanakan dan standar biaya yang ditetapkan pada awal siklus tahunan penyusunan anggaran menjadi dasar dalam menentukan anggaran untuk tahun anggaran yang direncanakan dan prakiraan maju bagi program yang bersangkutan. Standar biaya, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus bagi pemerintah pusat, ditetapkan oleh menteri keuangan setelah berkoordinasi dengan kementerian negara/lembaga terkait. Pengaturan mengenai pengukuran kinerja, evaluasi kinerja kegiatan, dan evaluasi kinerja program adalah sebagai berikut:


a. Dalam rangka penerapan anggaran berbasis kinerja, kementerian negara/lembaga melaksanakan pengukuran kinerja.

b. Kementerian negara/lembaga melakukan evaluasi kinerja kegiatan satuan kerja kementerian negara/lembaga setiap tahun berdasarkan sasaran dan/atau standar kinerja kegiatan yang telah ditetapkan sebagai umpan balik bagi penyusunan RKA-KL tahun berikutnya.

c. Kementerian negara/lembaga melakukan evaluasi kinerja program sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun berdasarkan sasaran dan/atau standar kinerja yang telah ditetapkan.

Sejalan dengan upaya untuk menerapkan secara penuh anggaran berbasis kinerja di sektor publik, perlu dilakukan perubahan klasifikasi anggaran agar sesuai dengan klasifikasi yang digunakan secara internasional. Perubahan dalam pengelompokan transaksi pemerintah tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja,  memberikan gambaran yang objektif dan proporsional mengenai kegiatan pemerintah,  menjaga konsistensi dengan standar akuntansi sektor publik, dan memudahkan penyajian dan meningkatkan kredibilitas statistik keuangan pemerintah

http://artipengetahuan.blogspot.com/2013/02/siklus-dalam-pelaksanaan-anggaran.html

5 Negara Asia Pengguna Energi Nuklir



Energi nuklir mulai dikembangkan pada tahun 1940-an oleh Amerika Serikat guna memenangkan Perang Dunia II. Penggunaan energi nuklir didasarkan dari persamaan Einstein (E=mc2) <orang yang sama pintarnya sama aku>, dan pertama kali dikembangkan oleh Fisikawan Robert Oppenheimer sebagai pimpinan proyek bom atom. Setelah tahun 1950-an, energi nuklir digunakan untuk tujuan sipil yakni sebagai pembangkit tenaga listrik. Hal ini dikarenakan efisiensi dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) cukup tinggi terutama dengan massa kecil (‘bahan bakar’) dapat menghasilkan energi besar.


  • Nuclear Power in Japan
Jepang mengimpor sekitar 80% dari kebutuhan energi. Reaktor daya nuklir komersial pertama mulai beroperasi pada pertengahan 1966, dan energi nuklir telah menjadi prioritas strategis nasional sejak 1973. 54 reaktor negara itu menyediakan sekitar 30% dari listrik negara dan ini diharapkan meningkat menjadi minimal 40% pada 2017. Jepang memiliki siklus bahan bakar penuh set-up, termasuk pengayaan dan pengolahan ulang bahan bakar yang digunakan untuk daur ulang.
  • Nuclear Power in South Korea

Korea Selatan diatur untuk menjadi negara utama dunia energi nuklir, mengekspor teknologi. Memenangkan kontrak senilai US $ 20 miliar untuk memasok empat rektor nuklir untuk UEA. Energi nuklir merupakan prioritas strategis untuk Korea Selatan dan kapasitas direncanakan meningkat sebesar 56% menjadi 27,3 GWe pada tahun 2020, dan kemudian ke 35 GWe pada tahun 2030. Hari ini 21 reaktor menyediakan hampir 40% listrik Korea Selatan dari 18,7 GWe tanaman.
  • Nuclear Power in India
india memiliki program daya berkembang dan sebagian besar pribumi mengharapkan untuk memiliki kapasitas 20.000 MWe nuklir on line tahun 2020 dan 63.000 MWe tahun 2032. Hal ini bertujuan untuk menyediakan 25% listrik dari tenaga nuklir pada tahun 2050. Karena India adalah Nuklir luar Non-Proliferasi karena perjanjian program senjata, untuk 34 tahun sebagian besar dikecualikan dari perdagangan di pabrik nuklir atau bahan, yang telah menghambat pengembangan energi nuklir sipil sampai 2009. Karena ini larangan perdagangan dan kurangnya uranium adat, India mempunyai cara unik mengembangkan daur bahan bakar nuklir untuk mengeksploitasi cadangan thorium. Sekarang, teknologi asing dan bahan bakar diharapkan dapat meningkatkan kekuatan nuklir India. Semua tanaman akan memiliki kandungan rekayasa tinggi adat.
India memiliki visi menjadi pemimpin dunia dalam teknologi nuklir karena keahlian dalam reaktor cepat dan siklus thorium bahan bakar.
  • Nuclear Power in China
Daratan China memiliki 13 reaktor nuklir dalam operasi, lebih dari 25 dalam pembangunan, dan lebih lanjut tentang memulai pembangunan. Reaktor tambahan direncanakan, termasuk beberapa dunia yang paling maju, untuk memberikan lebih dari peningkatan sepuluh kali lipat dalam kapasitas nuklir untuk setidaknya 80 GWe pada tahun 2020, 200 GWe pada tahun 2030, dan 400 GWe pada tahun 2050. Cina dengan cepat menjadi mandiri dalam desain reaktor dan konstruksi, serta aspek-aspek lain dari siklus bahan bakar.
  • Nuclear Power in Pakistan
Pakistan memiliki program tenaga nuklir kecil, dengan kapasitas 425 MWe, tapi rencana untuk meningkatkan ini secara substansial. Kemampuan senjata nuklir Pakistan telah muncul secara independen dari siklus bahan bakar nuklir sipil, menggunakan uranium adat. Karena Pakistan berada di luar Nuklir Non-Proliferasi Nuklir, karena program senjata, maka sebagian besar dikecualikan dari perdagangan di pabrik nuklir atau bahan, yang menghambat pengembangan energi nuklir sipil.


http://pusateknologinformasi.wordpress.com/2011/04/05/5-negara-asia-pengguna-energi-nuklir/

Daftar negara yang pernah sukses menjuarai Piala Asia AFC

      Piala Asia AFC adalah turnamen sepakbola yang diselenggarakan oleh konfederasi sepakbola asia(AFC).Piala Asia diadakan 4 tahun sekali sejak 1956 sampai yg terbaru tahun 2011.Karena olimpiade musim panas dan kejuaraan sepakbola eropa juga diselenggarakan pada tahun yang sama dengan Piala Asia (2004, 2008, 2012, dst.), AFC akhirnya memutuskan untuk memindahkan siklus penyelenggaraan turnamen ini ke tahun yang lebih sepi. Setelah 2004, Piala Asia berikutnya diselenggarakan pada 2007, dan setelah itu kembali diadakan setiap 4 tahun sekali.
     Berikut adalah negara-negara yang pernah menjuarai Piala Asia AFC.
1.Jepang,menjuarai Piala Asia AFC pada tahun 1992,2000,2004 dan 2011 (4 kali)
   Jepang menjadi juara Piala Asia AFC tahun 1992 setelah di final mengalahkan Arab Saudi    dengan skor 1-0.
  .Di final Piala Asia AFC  tahun 2000 Jepang juga berhasil mengalahkan Arab saudi dengan skor 1-0.
   Di final Piala Asia AFC tahun 2004,Jepang berhasil mengalahkan Republik Rakyat Cina dengan skor 3-1.
   Di final  tahun 2011 Jepang berhasil mengalahkan Australia lewat perpanjangan waktu dengan skor 1-0.
2.Arab Saudi,menjuarai Piala Asia AFC pada tahun 1984,1988 dan 1996 (3 kali).
   Arab Saudi mengalahkan Rep. Rakyat Cina pada final tahun 1984 dengan skor 2-0,mengalahkan Korea
   Selatan pada final 1988 lewat drama adu pinalti dengan skor 4-3,setelah sebelumnya dalam waktu normal
   dan perpanjangan waktu tidak terjadi satupun gol.Di tahun 1996 juga terjadi drama adu pinalti ketika di
   final bertemu Uni Emirat Arab,skor akhir 4-2 pad adu pinalti.
3.Iran,Juara Piala Asia AFC tahun 1968,1972,dan 1976 (3 kali)
   Iran mengalahkan Burma di final tahun 1968,mengalahkan Korea selatan 2-1 lewat perpanjangan waktu di
   final tahun 1972,dan mengalahkan Kuwait di final tahun 1976 dengan skor 1-0.
4.Korea selatan,menjuarai Piala Asia AFC pada tahun 1956 dan  1960 (2 kali)
   Korea selatan mengalahkan israel di ke dua final Piala AFC tahun 1956 dan tahun 1960.
5.Israel,juara Piala Asia AFC tahun 1964 (1 kali).
   Di final tahun 1964,Israel berhasil mengalahkan India.
6.Kuwait,juara Piala Asia AFC tahun 1980.
   Kuwait mengalahkan Korea Selatan di final tahun 1980 dengan skor 3-0.
7.Irak,juara Piala Asia AFC tahun 2007.

http://duniazigzag.blogspot.com/2012/10/daftar-negara-yang-pernah-sukses.html

Permasalahan Lingkungan di Asia Tenggara

Krisis Air Bersih
Di Asia Tenggara permasalahan krisis air bersih merupakan salah satu masalah lingkungan sama dengan hal yang terjadi di Indonesia, berdasarkan laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) pada tahun 2006 negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Laos, Myanmar dan Filipina tergolong negara-negara yang mengalami krisis air bersih. Tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan warga di tiap negara apalagi semakin bertambahnya taun jumlah populasi juga semakin padat. Seperti yang disampaikan Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih dibandingkan dengan seabad silam, namun ketersediaannya justru menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025 karena 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kekurangan air telah berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu kompleksnya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini. Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi.
Menanggapi permasalahan lingkungan di Asia Tenggara, ASEAN sebagai organisasi regional sebenarnya telah memiliki Rencana Aksi Strategis Asean tentang Lingkungan Hidup  pada 1994-1998, yang mendukung  rekomendasi khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Agenda 21 tentang hak air bagi seluruh penduduk tanpa terkecuali. Disini dijelaskan bahwa hak untuk mendapatkan air bersih merupakan hak asasi setiap manusia, sehingga privatisasi terhadap ketersediaan air harus menjadi kajian ulang karena dirasa merugikan masyarakat menengah ke bawah.. Menaggapi kekeringan yang terjadi pada sebagian negara di Asia Tenggara diadakan diskusi ASEAN People’s Forum/ ASEAN Civil Society Conference di Jakarta pada Mei 2011. Forum itu diikuti perwakilan masyarakat dan kalangan pegiat dari anggota Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN). Diadakannya diskusi ini merupakan wujud konkrit dari ASEAN untuk menjaga dan menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara. Sebab dalam prediksi pada tahun 2015 apabila tidak ada solusi konkrit yang mendasar mengenai penanggulangan kekeringan dan kekurangan air bersih di Asia Tenggara diprediksi hanya 88 persen penduduk Asia Tenggara yang akan bisa menikmati air bersih dan 12 persenya adalah penduduk miskin yang berkutat pada sanitasi air yang buruk.

 Penyebab Kekurangan Air Bersih
Faktor utama krisis air adalah perilaku manusia guna mencukupi kebutuhan hidup yaitu perubahan tata guna lahan untuk keperluan mencari nafkah dan tempat tinggal. Sebagian besar masyarakat di Asia Tenggara khususnya Indonesia, menyediakan air minum secara mandiri, tetapi tidak tersedia cukup informasi tepat guna hal hal yang terkait dengan persoalan air, terutama tentang konservasi dan pentingnya menggunakan air secara bijak. Masyarakat masih menganggap air sebagai benda sosial.
Populasi yang terus bertambah dan sebaran penduduk yang tidak merata.
Pemanfaatan sumberdaya air bagi kebutuhan umat manusia semakin hari semakin meningkat. Hal ini seirama dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di dunia, yang memberikan konsekuensi logis terhadap upaya-upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Disatu sisi kebutuhan akan sumberdaya air semakin meningkat pesat dan disisi lain kerusakan dan pencemaran sumberdaya air semakin meningkat pula sebagai implikasi industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tidak disertai dengan penyebaran yang merata sehingga menyebabkan masih tingginya jumlah orang yang belum terlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar. Selain itu meningkatnya jumlah populasi juga berdampak pada sanitasi yang buruk yang akan berpengaruh besar pada kualitas air.
Kerusakan lingkungan yang makin parah akibat penggundulan hutan merupakan penyebab utama kekeringan dan kelangkaan air bersih. Kawasan hutan yang selama ini menjadi daerah tangkapan air (catchment area) telah rusak karena penebangan liar. Laju kerusakan di semua wilayah sumber air semakin cepat, baik karena penggundulan di hulu maupun pencemaran di sepanjang DAS. Kondisi itu akan mengancam fungsi dan potensi wilayah sumber air sebagai penyedia air bersih.
Pemanasan global juga memicu peningkatan suhu bumi yang mengakibatkan melelehnya es di gunung dan kutub, berkurangnya ketersediaan air, naiknya permukaan air laut dan dampak buruk lainnya. Seiring dengan semakin panasnya permukaan bumi, tanah tempat di mana air berada juga akan cepat mengalami penguapan untuk mempertahankan siklus hidrologi. Air permukaan juga mengalami penguapan semakin cepat sedangkan balok-balok salju yang dibutuhkan untuk pengisian kembali persediaan air tawar justru semakin sedikit dan kecil. Saat ini pencemaran air sungai, danau dan air bawah tanah meningkat dengan pesat. Sumber pencemaran yang sangat besar berasal dari manusia, dengan jumlah 2 milyar ton sampah per hari, dan diikuti kemudian dengan sektor industri dan perstisida dan penyuburan pada pertanian (Unesco, 2003). Sehingga memunculkan prediksi bahwa separuh dari populasi di dunia akan mengalami pencemaran sumber-sumber perairan dan juga penyakit berkaitan dengannya.
Menanggapi masalah kekurangan air bersih di beberapa negara di Asia Tenggara, ASEAN sebagai organisasi regional dapat dijadikan wadah untuk diskusi mendapat solusi atas permasalahan yang ada. Untuk regulasi dan penetapan kebijakan merupakan tanggungjawab dari setiap negara di kawasan Asia Tenggara. Beberapa solusi yang dapat ditawarkan diantaranya :
  1. Perbaikan system sanitasi di setiap negara, bisa melibatkan lembaga Internasional seperti WHO.
  2. Reboisasi terhadap hutan, mengingat kawasan Asia Tenggara memiliki kawasan hutan yang luas.
  3. Kerjasama regional dalam hal pelestarian dan pengawasan hutan di kawasan Asia Tenggara.
http://febriantoro92.wordpress.com/2011/12/20/permasalahan-lingkungan-di-asia-tenggara/

Persatuan Negara Asia Tenggara

ASEAN adalah singkatan dari “Association of Southeast Asian Nations” atau di dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai Persatuan negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Tujuan ASEAN adalah untuk mengukuhkan kerjasama regional. Negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.
Anggota ASEAN :
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara (kecuali Timor Timur dan Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:
1. Indonesia
2. Filipina
3. Malaysia
4. Thailand
5. Singapura
6. Brunei Darussalam
7. Vietnam
8. Laos
9. Myanmar
10. Kamboja
Sejarah :
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 8 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 30 April 1999.
Presiden Korsel Siap Gandeng ASEAN
Presiden terpilih Korea Selatan Lee Myung-bak, Selasa (29/1) berjanji meningkatkan hubungan ekonomi, diplomatik dan kebudayaan dengan anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), kata asistennya. Lee mengemukakan hal tersebut di kantornya ketika menerima duta besar dari sembilan negara anggota ASEAN, salah satunya adalah Duta Besar Indonesia Jacob Tobing. “Sebagaimana yang saya kemukakan pada awal tahun ini, saya bermaksud berusaha sebaik mungkin memperkuat hubungan antara bangsa Korea Selatan dengan ASEAN,” kata Lee sebagaimana dikutip juru bicaranya Joo Ho-young. “Walaupun rencana khusus masih disusun, saya akan mengadakan kunjungan ke negara ASEAN segera setelah pelantikan,” katanya. Lee dijadwalkan dilantik pada 25 Februari. Ia juga berjanji mempermudah peraturan untuk meningkatkan penanaman modal di Korea Selatan dan menambah bantuan pembangunan untuk negara belum berkembang. Lee, yang menyebut dirinya konservatif pragmatis, berjanji menciptakan politik luar negeri praktis. Prioritas kebijakan tersebut adalah bersekutu erat dengan Washington serta mengusahakan hubungan lebih kuat dengan anggota kelompok enam negara pembicaraan nuklir serta negara lain Asia. Kebijakan diplomatik presiden terpilih Korea Selatan itu berbeda tajam dengan pendahulunya Roh Moo-hyun, yang prioritas pertama diplomatiknya adalah berhubungan dengan Korea Utara.
Pemilihan Duta Muda ASEAN
Departemen Luar Negeri (Deplu) RI menjaring mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk menjadi Duta Muda ASEAN 2007. Kegiatan ini untuk membina generasi muda sebagai penerus hubungan persahabatan antarnegara ASEAN di masa mendatang.
Ahad pekan lalu (8/7), terjaring 20 finalis yang terdiri 10 mahasiswa dan 10 mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka menjalani karantina untuk mendapatkan pembekalan dan uji seleksi secara tertulis, diskusi, wawancara, presentasi, hingga kemampuan dalam bidang seni-budaya.
Duta Muda terpilih juga akan bertugas menyebarluaskan informasi mengenai ASEAN ke masyarakat luas, khususnya kalangan muda di dalam maupun luar negeri. Sosialisasi di luar negeri di antaranya dilakukan melalui program pertukaran pemuda (Kapal ASEAN, Indonesia-Kanada, Indonesia-Australia, ASEAN-Korea, ASEAN-India), berbagai pertemuan pemuda ASEAN dan sebagainya. Kegiatan di dalam negeri antara lain melalui seminar, penyuluhan, dan aktivitas kemasyarakatan lainnya.
Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Deplu RI, Dian Triansyah Djani menuturkan, pada 2015 mendatang ASEAN bercita-cita mewujudkan ASEAN Community. ”Generasi mudalah yang nanti akan meneruskan dan mewujudkan cita-cita ASEAN. Karena itu, perlu kita beri kesempatan kepada mereka untuk berperan lebih banyak lagi dari sekarang,”
Pemilihan Duta Muda ASEAN tersebut juga dimaksudkan untuk mendapatkan diplomat-diplomat muda yang nantinya akan diserahi tanggung jawab berupa promosi ASEAN di Indonesia atau sebaliknya promosi Indonesia di ASEAN. Sebelum terpilih menjadi finalis, keduapuluh peserta telah melalui seleksi administratif sebagai persyaratan yang telah ditentukan. Antara lain, berprestasi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 2,75 bagi mahasiswa D-3 atau S-1 dan 3,00 bagi mahasiswa S-2. Selain itu, berwawasan luas dan memahami Indonesia dan ASEAN, di samping memiliki pengalaman beroganisasi. Persyaratan lain adalah berbakat di bidang seni dan budaya, menguasai bahasa Indonesia dan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, berpenampilan menarik dengan tinggi badan minimum 165 cm untuk mahasiswa, serta 160 cm untuk mahasiswi, berusia tidak lebih dari 30 tahun pada 8 Agustus 2007 dan belum menikah. Tidak itu saja. Mereka juga menyertakan tulisan sendiri dengan tema Duta Muda ASEAN 2007 Towards ASEAN Community dalam bahasa Inggris maksimal dua kalawan kuarto. Dalam menyelenggarakan kegiatan ini, Deplu tidak berjalanan sendirian. Selain bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, Departemen Komunikasi dan Informatika, dan PT Garuda Indonesia (persero), beberapa perusahaan ikut menjadi sponsor.
Parlemen ASEAN Serukan PBB Bertindak Terhadap Myanmar
Para anggota parlemen negara-negara yang tergabung dalam ASEAN menyeru kepada PBB, khususnya Dewan Keamanan, agar menangguhkan penanaman modal di Myanmar serta memberikan semacam tekanan agar segera dilakukan reformasi politik di negara itu. Negara-negara Asia Tenggara lainnya yang tergabung dalam ASEAN juga bertanggungjawab untuk mencari pemecahan bagi masalah tersebut.
Menurut Zaid Ibrahim, Ketua AIPMC (persatuan anggota parlemen ASEAN) yang berasal dari Malaysia, “Dewan Keamanan PBB memiliki berbagai cara yang dapat diusulkan untuk mendesak pemerintah Yangon menerima sejumlah kondisi atau prasyarat yang diharapkan dapat melahirkan suasana demokrasi atau dilakukannya reformasi politik yang dapat membawa negara itu ke arah demokrasi.”
Pembicaraan mengenai politik di Myanmar mulai mencuat semenjak negara itu tidak berhasil memperlihatkan kemajuan di bidang hak asasi manusia (HAM). Kelompok wakil rakyat yang bertemu di Malaysia mengatakan bahwa isu Myanmar harus menjadi agenda tetap ASEAN, dan dijadikan bahan laporan berkala. Anggota DPR RI, Muhammad Hikam mengatakan, kaukus itu telah menyepakati sejumlah hal dalam pertemuan, termasuk perbaikan kondisi HAM, dmeokrasi di negara itu, dan dibebaskannya para aktivis demokrasi Myanmar. Dalam kesempatan tersebut Hikam mengatakan, “Kita ingin summit ASEAN yang sampai sekarang belum jelas posisinya dalam mengangkat Myanmar ke pertemuan itu, menjadi jelas.”
Kelompok anggota kaukus antar-parlemen mengatakan, sikap tersebut kurang tepat. Ketua Senat Filipina, Aquilino Pimentel Junior mengatakan pendekatan yang lunak seperti itu tidak akan berhasil. Beliau menyorot perlakuan pemerintah Myanmar terhadap tokoh pro-demokrasi, Aung San Suu Kyi, yang kini menjalani tahanan rumah. Menurutnya, negara yang beradab tidak boleh melakukan hal itu.
Para anggota parlemen mengatakan mereka akan memulai mendorong dikeluarkannya Myanmar dari ASEAN bila tidak ada perbaikan di negara itu dalam 12 tahun ini. Mereka juga ingin agar ASEAN mendukung langkah Amerika agar Dewan Keamanan PBB mendengarkan penjelasan tentang Myanmar untuk pertama kalinya. Senat Amerika telah setuju memperpanjang sanksi terhadap Myanmar karena catatan buruk perlakuan hak asasi manusia pemerintah militer dan kegagalan melaksanakan reformasi demokratis.
Perkembangan di ASEAN ini terjadi setelah Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk mencermati situasi di Myanmar, menyusul permintaan dari Amerika Serikat. Keputusan tersebut tercapai secara aklamasi, sedangkan permintaan serupa sebelumnya tidak berhasil menggalang cukup dukungan. Suasana yang berkembang di pertemuan di Malaysia ini menunjukkan negara-negara Asia Tenggara telah mulai kehilangan kesabaran dengan negara tetangganya itu.
Destinasi Tunggal ASEAN
SUDAH lama gagasan itu muncul dan selalu dibicarakan dalam setiap ASEAN Tourism Forum (ATF). Destinasi tunggal ASEAN. Bayangkan betapa anggunnya gagasan ini. Sepuluh negara tiba-tiba menjadi sebuah satu kesatuan, tanpa diusik batas administrative, sepuluh negara dipandang hanya menjadi sebuah destinasi (daerah tujuan wisata), bukan lagi sepuluh negara.
Untuk soal ini, menarik jika dikutip pernyataan Menteri Pariwisata Malaysia Leo Michael Toyad yang mengajukan kritik kepada Indonesia yang masih menerapkan biaya fiskal (Rp 1 juta) untuk keluar dari Indonesia ke negara-negara tujuan termasuk ASEAN (tanpa pembedaan). Sedangkan untuk soal kebijakan bebas visa, Thailand menjadi menjadi sorotan sebab belum memberikan kebijakan yang sama kepada Laos dan Myanmar. Indonesia, bersama tujuh negara lain sejauh ini memang telah memberlakukan kebijakan bebas visa intra-ASEAN selama 14 hari.
Kita tak ingin berburuk sangka dengan konsep-konsep ini. Tapi, sebuah saran harus disampaikan kepada Pemerintah RI, entah itu Kantor Menneg Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar), Deplu, Depkeu dan instansi
Fakta menunjukkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke ASEAN itu lebih besar (45 persen) adalah wisatawan dari negara-negara ASEAN sendiri, kemudian diikuti Negara Asia di luar ASEAN (30 persen) berturut-turut Jepang, Korea dan China, kemudian Eropa (13 persen). Artinya adalah kekuatan pariwisata di lingkup ASEAN sebenarnya adalah kekuatan intra-ASEAN sendiri. Dari jumlah kunjungan yang ada ini, siapa “penikmat” terbesar? Mereka adalah Malaysia, kemudian Singapura lalu Thailand, sedangkan Indonesia hanya peringkat keempat.
Pada saat yang sama, keseimbangan penerimaan wisatawan mereka ke Negara-negara ASEAN berhasil “dikendalikan”, sedangkan Indonesia tidak. Malaysia, dan Singapura misalnya, berhasil mengurangi kunjungan wisatawannya ke ASEAN beberapa tahun belakangan secara cukup tajam. Sedangkan Indonesia, dari peringkat ketiga pada awal millennium ini, justru semakin meningkat tajam, menjadi urutan pertama penyumbang wisatawan ke ASEAN. Selain itu mereka juga memiliki pasar di luar ASEAN lain yang terus dipelihara, sedangkan Indonesia “mati” pada pasar yang sama dan destinasi yang itu-itu juga.
Itu satu hal. Hal lain yang bisa menjadi masalah dengan destinasi tunggal itu adalah soal sumber daya alam pariwisata kita yang semakin terbuka untuk “dijual” oleh mereka sebagai seakan milik mereka sendiri. Pemandangan yang sudah lama terlihat dari penggarapan Batam, Bintan dan pulau-pulau lain di Riau, dan Kalimantan termasuk lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan. Konon ada lagi berita yang mengenaskan yang menggambarkan bahwa promosi yang diagung-agungkan pun ternyata juga “Ansor” saja, sebab dana yang dikumpulkan setahun cuma US$300.000, jumlah itu dinilai terlalu kecil, yang harus dibagi untuk promosi 10 negara anggota ASEAN.
Dari penjelasan ini, sangat jelas, memangkas berbagai kebijakan yang mempersulit kunjungan dari Indonesia ke Negara ASEAN lain akan ditentang oleh negara sahabat itu sebab dengan cara itu mereka akan menangguk lebih banyak lagi wisatawan asal Indonesia (yang berpenduduk 220 juta jiwa) ke negara mereka.
Indonesia sebagai destinasi tunggal sendiri hingga saat ini terus bermasalah. Kita pernah punya kasus pajak pembangunan yang ditariki pada masa BPPI dulu (untuk dana promosi wisata), yang ternyata tak memberikan keuntungan imbal-balik bagi daerah penyumbang. Secara nasional, angka kunjungan wisatawan asing sebesar 5 juta orang itu, juga mayoritas disumbangkan oleh tiga destinasi utama yaitu Bali, Jakarta, dan Batam (Riau). Promosi apapun yang dilakukan secara nasional hanya berdampak pada ketiga destinasi itu. Dan kenyataan ini berlaku beberapa decade, dan tidak pernah ada perubahan.
GARUDA DAN DEPLU GALANG KERJASAMA MASYARAKATKAN ASEAN
PT Garuda Indonesia dan Departemen Luar Negeri (Deplu) sepakat untuk bekerjasama melaksanakan peningkatan upaya memasyarakatkan mengenai ASEAN, baik di dalam maupun luar negeri. esepakatan kerjasama tersebut dituangkan dalam MoU mengenai “Pemajuan Pemasyarakatan ASEAN“ yang ditandatangani Sekjen Deplu Imron Cotan dan President & CEO Garuda Emirsyah Satar, di hanggar Garuda Maintenance Facility Aero-Asia (GMF-AA), kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu (13/6).
Kerjasama tersebut dilandasi kesadaran bahwa Garuda, sebagai national flag carrier yang telah melayani Indonesia sejak awal berdirinya Republik Indonesia, dapat menjadi mitra potensial Departemen Luar Negeri untuk mendukung upaya peningkatan pemajuan pemasyarakatan ASEAN. Karenanya, bertepatan dengan peringatan HUT ke-40 ASEAN, Departemen Luar Negeri menyelenggarakan sejumlah acara untuk memperingatii HUT tersebut di Indonesia, salah satu diantaranya adalah melalui penempelan logo HUT ke-40 ASEAN pada badan pesawat Garuda. Selain itu, Deplu juga menetapkan Garuda menjadi “official partner airline“ untuk peringatan 40 tahun ASEAN, karena Deplu menilai hingga kuartal I tahun 2007 yakni Januari sampai April, kinerja Garuda mampu membukukan keuntungan sebesar Rp121 miliar. Untuk itu, dalam kerjasama ini kedua pihak bersepakat untuk menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan dan memasyarakatkan ASEAN kepada masyarakat di dalam maupun luar negeri, disamping juga terus melakukan berbagai upaya melalui peningkatan hubungan baik antar sesama negara ASEAN. Garuda dalam kerjasama ini akan menyediakan sarana ruang promosi dalam rangka pemasyarakatan ASEAN melalui media komunikasi visual yang tersedia di pesawat Garuda, baik rute domestik maupun internasional, termasuk pemuatan logo HUT ke-40 ASEAN di badan pesawat Garuda dan pemuatan artikel ASEAN di Garuda Inflight Magazine serta Running Text Garuda Airvision. Seluruh materi komunikasi tersebut, nantinya akan disediakan dan disiapkan oleh Deplu. Disamping itu, Garuda juga akan memberikan diskon khusus berupa “corporate discount“ kepada Deplu dalam melaksanakan perjalanan dinas, baik di dalam negeri maupun luar negeri yang diterbangi oleh Garuda. Dalam kerjasama yang berlaku selama satu tahun ini, Deplu akan memfasilitasi pemasaran Garuda di lingkungan negara-negara ASEAN melalui perwakilan Republik Indonesia, termasuk membantu menyebarluaskan promosi Garuda kepada kalangan pemangku kepentingan Deplu baik di dalam maupun luar negeri.
ASEAN Sepakat Pasar Tunggal
Menteri-menteri ekonomi ASEAN sepakat menerapkan pasar tunggal yang kompetitif di wilayah Asia Tenggara. Landasan kompetisi itu didasarkan pada produksi dengan kondisi bebas, dan ekonomi yang berorientasi pasar sejalan dengan peraturan multilateral. “Kami juga mengusulkan untuk memasukkan tentang perlindungan konsumen, yang ternyata mendapat sambutan positif dan disetujui menteri ekonomi ASEAN lain,” ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu akhir pekan lalu. Pertemuan ke-13 ASEAN Economic Minister (AEM) yang berlangsung di Jerudong, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam pada 3-4 Mei 2007 pekan lalu menyampaikan sejumlah rekomendasi strategis. Pertemuan itu juga menyepakati Piagam ASEAN. Mari selaku pimpinan delegasi Indonesia menjelaskan bahwa esensi Piagam ASEAN adalah sinergi untuk memiliki sudut pandang yang lebih jauh dari target 2015 guna menuju kawasan yang terintegrasi secara utuh. “Kunci sukses untuk mewujudkan pasar tunggal dan basis produksi regional dapat dilakukan melalui kelancaran arus barang, jasa, investasi, modal, tenaga kerja ahli, dan integrasi sektor-sektor prioritas,” bebernya.
Selama ini, ASEAN lebih banyak memberikan perhatian kepada kepentingan produsen dan perdagangan bebas, tetapi tidak memberikan perhatian kepada kepentingan konsumen. Pada kesempatan yang sama, para menteri ekonomi ASEAN juga sepakat merevisi Kerangka Perjanjian ASEAN Investment Area (AIA). Dengan begitu, menjadi lebih komprehensif dan mengharapkan masukan dari sektor swasta. “Kesepakatan itu dicapai guna mempertahankan pertumbuhan dan menarik investasi langsung asing (foreign direct investment) ke ASEAN,” ungkapnya. Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Adiningsih menilai kesiapan Indonesia untuk menghadapi pasar tunggal tersebut masih sangat jauh. Berbagai persoalan di dalam negeri, terutama menyangkut daya saing, iklim investasi yang belum kondusif, serta pertumbuhan industri yang masih stagnan merupakan kelemahan utama.
“Daya saing kita di antara anggota ASEAN lainnya masih tergolong yang terendah. Jadi, masih banyak PR yang harus segera dibenahi,” jelasnya. Sebelumnya, dalam pertemuan di Chiang Mai, Thailand, ASEAN sepakat mempercepat integrasi untuk mengimbangi laju perekonomian Tiongkok dan India. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai pasar obligasi, perpajakan, kepabeanan antar negara-negara ASEAN, serta sektor keuangan nonbank, seperti asuransi dan dana pensiun. Perpajakan dan kepabeanan dilakukan harmonisasi terhadap masing-masing negara. Harmonisasi yang dimaksud bukanlah penyeragaman tarif, namun lebih kepada klasifikasi prosedurnya.
DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA ASEAN
Menurut laporan World Economic Forum tahun 2003-2004 daya saing Indonesia menduduki reingkat ke 37 pada tahun 1999, turun menjadi 44 tahun 2000, menurun lagi ke urutan 49 tahun 2001, merosot ke urutan 69 di tahun 2002 dan pada tahun 2003 mencapai peringkat terendah menjadi ke 72. Disini terlihat bahwa daya saing indonesia terus merosot terutama bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.
Di tingkat ASEAN Singapore pada tahun 2003 dan 2002 ada di peringkat 6, Malaysia 2003 di urutan 29 turun dari 27 tahun 2002. Thailan tahun 2003 ada di urutan 32 turun dari peringkat 30 di tahun 2002, sementara Vietnam ada di peringkat 60 tahun 2003 dan menurun dari 56 di tahun 2002. Philipine ada di peringkat 66 tahun 2003 turun dari peringkat 62 di tahun 2002.
Michael Porter secara tegas menyatakan produktivitas merupakan akar penentu tingkat daya saing baik baik pada level individu, perusahaan, industri maupun pada level negara. Produktivitas sendiri merupakan sumber standar hidup dan sumber pendapatan individual maupun perkapita. Sedangkan daya saing sendiri pada dasarnya adalah kemampuan untuk menciptakan suatu tingkat kemakmuran. OECD mendefinisikan daya saing sebagai tingkat kemampuan suatu negara menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan tuntatan pasar internasional dan bersamaan dengan itu kemampuan menciptakan suatu kesejahteraan berkelanjutan bagi warganya.Jadi terdapat hubungan yang sejalan antara tingkat produktivitas dan tingkat daya saing.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dan pertumbuhan usaha pada tingkat perusahaan merupakan sumber penciptaan lapangan kerja dan sekaligus sumber kesejahteraan. Saat ini pemerintahan Kabiner Indonesia Bersatu telah mencanangkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi (terutama dari pemodal asing) untuk menciptakan lapangan kerja, pendapatan bagi masyarakat serta menciptakan dampak berantai (multiplier effect) tumbuhnya kegiatan usaha.
Pertumbuhan investasi dan juga investasi teknologi secara teoritis dan empiris terbukti (di masa orde baru) mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi. Tetapi pertumbuhan yang tidak disertai dengan efisiensi ekonomi (pasar, proteksi dan subsidi yang tidak tepat, dan faktor lain) dan pengembangan potensi SDM, akan menciptakan suatu pertumbuhan ekonomi yang semu (bubble economy). Kondisi ini akan sangat rentan terhadap gelombang dan gejolak ekonomi regional dan global. Krisis ekonomi di Asia Tenggara tahun 1997 telah membuktikan Malaysia lebih tahan terhadap gejolak, Thailand mampu bangkit segera, sementara Indonesia hingga saat ini terus berjuang untuk keluar dari krisi berkepanjangan.
Pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada pertumbuhan produktifitas, yaitu produktivitas total yang seimbang antara pertumbuhan investasi modal dan pertumbuhan SDM (human capital/ knowledge) akan menghindarkan dari pertumbuhan ekonomi yang semu. Dari tabel pertumbuhan GDP dan pertumbuhan Produktivitas di negara-negara ASEAN, Malaysia (dan juga Thailand serta Vietnam) merupakan contoh suatu pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada pertumbuhan produktivitas faktor total (kapital dan labor). Pertumbuhan ekonomi secara efisien (produktif) menjadi modal dasar bagi persaingan regional dan global. Gejala ini bisa dilacak dari perbandingan pertumbuhan ekspor di negara-negara ASEAN.
Peningkatan produktivitas terutama faktor total baik tingkat makro, tingkat sektoral industri, tingkat perusahaan dan tingkat individu adalah sangat menentukan kemampuan daya saing produk perusahaan pada tingkat global, regional maupun dalam negri. Peningkatan produktivitas pada tingkat individu diantara peningkatan produktivitas faltor-faktor lain, menempati posisi yang sangat penting.
Saat ini kita sedang memasuki era ekonomi pengetahuan (knowledge economy), dimana kemampuan baik secara individu maupun secara kolektif yang bersifat kemampuan untuk mendapatkan informasi yang tepat secara cepat dan memiliki daya terap dalam praktek individu maupun kolektif untuk menciptakan nilai tambah, akan menjadi faktor keunggulan dalam persaingan.
OECD mendefinisikan Ekonomi pengetahuan sebagai suatu ekonomi yang secara langsung didasarkan pada produksi, distribusi dan penggunaan knowledge dan informasi. Sementara Hossain dan Cheng Ming (2004) mendefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dimana ada proses produksi, distribusi dan konsumsi pengetahuan yang berkelanjutan, serta adanya siklus memperluas pengetahuan terus-menerus untuk penciptaan kesejahteraan.
Implementasi dan peningkatan keunggulan dalam ekonomi pengetahuan melibatkan beberapa aktivitas dan komponen. Terdapat tiga aktivitas ekonomi pengetahuan yaitu Knowledge Production; aktivitas produksi didasarkan pengetahuan dan ide baru, Knowlede Distribution; aktivitas penyebaran pengetahuan diantara anggota masyarakat, Knowledge Consumtion; penggunaan pengetahuan untuk menciptakan nilai dan membuat pengetahuan baru dari pengetahuan yang ada.
Selain tiga aktivitas diatas, terdapat lima komponen ekonomi pengetahuan yaitu Knowledge Organization; membuat, menerima, menyebarkan, mengelola dan memanfaatkan pengetahuan, Knowledge Worker; kemampuan kreatif dan inovatif orang untuk menggunakan pengetahuan, Knowledge Goods; barang-barang yang berisi pengetahuan, Knowledge Service; yaitu service-service yang memiliki muatan kreativitas, ide baru dan ketrampilan baru, serta Knowledge Asset atau intelektual property ; yaitu mencakup kreativitas, ide-ide dan pemikiran baru, skill, hak cipta, brain power, kemampuan inovatif, smart leadership, kemampuan kewirausahaan, brand, reputasi, pengakuan, know how, know who, know what, know why, know when dan know where.
Pengaruh ASEAN terhadap Myanmar Terbatas
Pengaruh ASEAN terhadap Myanmar Terbatas
Singapura, Pelita
Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) memiliki pengaruh yang terbatas dalam memecahkan masalah Myanmar karena kerja sama regional itu bekerja melalui konsensus, seorang menteri Singapura mengatakan, Selasa (22/1).
Raymond Lim, Menteri Luar Negri kedua Singapura mengatakan didepan majelis parlemen bahwa segala sesuatunya bergantung pada kesediaan para anggota mengijinkan organisasi itu untuk melakukan sesuatu. Mengeluarkan Myanmar dari perkumpulan ASEAN yang selama ini dikritik oleh kelompok kanan karena ASEAN tak melakukan tindakan yang lebih tegas kepada Myanmar juga buka jalan keluar, katanya.
Myanmar adalah satu rezim yang dikenal sebagai rezinm yang terisolasi dan menurut saya negara itu tak dapat diperlakukan terkucilkan lebih dari yang sudah mereka hadapi sekarang ini dan mengeluarkan Myanmar bukanlah hal yang konstruktif, kata Lim menambahkan. Myanmar menghadapi tekanan yang semakin besar untuk melakukan reformasi demokrasi setelah peristiwa perlakuan kekerasan terhadap pengunjuk rasa yang berjalan dengan damai yang dipimpin para rohaniwan Buddha September lalu memicu kecaman internasional dan sanksi yang lebih keras dari pihak Barat.
PBB mengatakan, sedikitnya 31 orang tewas pada kerusuhan dan kekerasan itu sementara 74 orang hingga kini tidak diketahui keberadaannya, sehingga dinyatakan hilang.
Myanmar adalah salah satu anggota dari ASEAN yang beranggotakan 10 negara yang saat ini di ketuai Singapura. Dalam pertemuan puncak di Singapura November lalu kelompok kerja sama regional itu tampak siap untuk menekan pemerintah militer Myanmar untuk mengambil langkah-langkah konkrit ke arah perbaikan kehidupan demokrasi.
Namun diantara pembicaraan para pemimpin ASEAN para pengamat mengatakan kredibilitas ASEAN berantakan karena cara mereka menangani masalah Myanmar.
Lim mengatakan harapan terbaik bagi kemajuan di Myanmar adalah mendukung utusan khusus PBB Ibrahim Gambari untuk mendorong ke arah demokrasi setelah empat dekade pemerintahan militer.Dewan Keamanan PBB, Kamis lalu mengeluhkan lambatnya proses reformasi demokrasi di Mynamar dan menekankan pentingnya kembali Ibrahim Gambari dengan misinya yang sudah dua kali ke negara tersebut sejak peristiwa kekerasan September.
Asean dan Agenda Nasional
Pekan lalu digelar pertemuan akbar yang dihadiri kepala negara yang mewakili lebih dari separuh umat manusia. KTT Asean ke-9 di Bali tak seperti biasanya yang hanya berkonsentrasi pada isu ekonomi dan bisnis, kali ini fokus perhatian banyak juga dicurahkan pada soal keamanan komunitas di Asean.
Karena itu, dilahirkan Asean Security and Economic Declaration. Tidak spesifik dijelaskan apa yang dimaksud keamanan, tetapi tampaknya keamanan regional ini tak terlepas dari terorisme yang akhir-akhir ini menjadi realitas di beberapa negara Asean.
Meski terorisme dalam bentuk dan dari mana pun perlu ditanggulangi bersama, mudah-mudahan pemerintah di negara Asean tidak terperosok pada isu-isu yang sifatnya sesaat atau situasional.
Ada horizon baru yang digelar dalam KTT ini yaitu dialog, bahkan kesepakatan-kesepakatan awal telah dicapai dengan negara-negara Cina, India, Jepang dan Korsel. Tentu kita masih terlalu dini jika menyimpulkan bahwa fenomena ini merupakan titik awal dari proses integrasi Asia, karena integrasi Asean saja masih jauh dari kenyataan. Dialog dengan keempat negara itu perlu ditanggapi secara positif, dan perlu ditindaklanjuti sesuai dengan prinsip ASEAN sebagai suatu kerja sama kawasan yang terbuka.
Kesepakatan pendahuluan untuk membuka jalur kereta api antara Kun Ming (Cina) dan Singapura dapat meningkatkan arus turisme, lalu lintas orang dan barang antara Cina dengan negara-negara Asean. Langkah konkret semacam ini, jika nanti terwujud, dapat memberi keuntungan bersama bagi masyarakat. Kritik yang sering dilontarkan terhadap kesepakatan yang telah dicapai Asean adalah tidaklanjutnya yang lemah dan hal ini tidak terlepas dari konflik kepentingan di antara negara Asean. Tidak perlu diragukan lagi, benturan kepentingan nasional akan semakin mewarnai arena politik global, karena dunia semakin dihadapkan oleh persaingan yang semakin tajam dan di sini tidak ada tempat untuk istilah ‘belas kasihan’. Lihat misalnya bagaimana perundingan WTO yang berantakan di Cancun, Meksiko, beberapa waktu lalu, karena benturan kepentingan antara negara maju dengan negara berkembang atau miskin. Dalam soal Irak, hingga kini benturan kepentingan nasional nyata sekali antara AS dengan Prancis, Jerman, dan Rusia di pihak lain. Sungguh menarik, kunjungan PM Israel ke India, dan India menerima dengan manis kunjungan itu. Sikap India tersebut tak terlepas dari kepentingan nasionalnya dalam konflik dengan Pakistan mengenai Kashmir. Kasus-kasus di atas baru sedikit contoh. Inilah lingkungan dunia yang akan kita hadapi dan sekarang persoalannya, bagaimanakah persiapan Indonesia?
Kerja sama dalam rangka Asean maupun dengan negara lain di luar Asean harus tetap berorientasi pada kepentingan nasional. Dalam kerangka Asean, usaha bersama untuk mempromoasikan Asean guna menarik investasi dan memacu perdagangan internasionalnya perlu direalisasikan dengan joint marketing. Bahkan website bersama Asean perlu diwujudkan guna mempromosikan Asean bagi tujuan industri turisme, investasi dan perdagangan internasional.
Simplifikasi dan unifikasi prosedur kepabeanan perlu dipikirkan bersama, guna memfasilitasi perdagangan intra-Asean yang baru 21% dari seluruh perdagangan internasionalnya, sedangkan Uni Eropa mencapai 75%. Kembali pada persiapan Indonesia. Sungguh suatu ironi dalam keadaan bangsa, masyarakat, dan negara yang diterpa berbagai kesulitan, belum tampak tanda-tanda nyata ke arah perpaduan nasional, solidaritas nasional serta pelayanan nasional bersama.
Kita sering terjebak pada retorika persatuan dan kesatuan bangsa, tetapi yang terjadi sebaliknya, adalah segmentasi sosial dan penurunan perasaan senasib dan sepenanggunggan. Kita terlalu suka mengobok-obok dan mencari-cari kesalahan sekecil apa pun yang ada pada masing-masing kelompok dan kurang mengedepankan persamaan.
Suasana ini dipertajam dalam menghadapi Pemilu 2004 sehingga seolah kekuasaan menjadi tujuan semata. Kita hampir lalai dalam menyelesaikan masalah dalam negeri yang fundamental seperti melorotnya daya saing, investasi, dan ekspor kita.
Demikian pula kurangnya perhatian kepada nasib kaum miskin yang meningkat karena pengangguran yang kian membludak. Ini masalah struktural serta kronis. Daerah-daerah dengan semangat otonomi kebablasan, seakan hendak balas dendam terhadap pusat dan hanya melihat kepentingan daerahnya masing-masing secara sempit. Otonomi seluas-luasnya perlu dikembangkan secara sehat, bahkan perizinan dari pusat yang berlebihan harus dipangkas, tetapi produksi perda yang menghambat investasi dan bisnis juga harus diminimalkan.
Kategori investasi
Berbicara tentang investasi, kita mengenal kategori PMA dan PMDN.
Apakah kategorisasi ini masih perlu, yang lebih penting dalam situasi pengangguran yang semakin meningkat, dapat diciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dan itu hanya bisa diwujudkan jika investasi meningkat. Jadi, yang lebih penting, bukan siapa yang memiliki modal investasi, apakah dia WNI atau asing, tetapi berapa besar manfaat penanaman modal itu bagi kepentingan umum seperti penciptaan lapangan kerja, penerimaan pajak, dan keuntungan ekonomi lainnya yang dapat diraih.
Demikian pula solidaritas sosial hanya dapat tercipta jika elit politik dan kaum pebisnis yang tingkat lakunya kapitalistik, dapat lebih menahan diri dalam mempertontonkan kekayaan dan kemewahannya serta lebih memberi tempat bagi pelayanan social. Pemilu yang sudah di ambang pintu jangan sampai menambah ketidakpastian nasional.


http://iskandarnet.wordpress.com/2008/02/12/persatuan-negara-asia-tenggara/